Cara Menanam Cabe Rawit Super | Pupuk Cabai Rawit Yang Bagus Agar Berbua...



Cara Menanam Cabe Rawit Super | Pupuk Cabai Rawit Yang Bagus Agar Berbuah Lebat



Pemesanan Produk :

Hendy Susanto : Hp. 0813 7254 3994/0877 4977 9087/0857 9930 0051-

BBM : 7FEEDB79



- Pengolahan Lahan

    Tebarkan pupuk kandang dosis 0,5 -1 ton/1000m2.

    Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu).

    Diberi Dolomit sebanyak 0,25 ton / 1000 m2.

    Buat bedengan lebar 100 cm parit selebar 80cm.

    Siramkan SUPER NASA (1 bt) / NASA(1-2 bt). Supernasa : 1 botol dilarutkan dalam 3 liter air (jadi larutan induk). Setiap 50 lt air tambahkan 200 cc larutan induk. Atau 1 gembor (+ 10 liter) diberi 1 sendok makan peres SUPER NASA dan siramkan ke bedengan + 5-10 m.

    POC NASA : 1 gembor (+ 10 liter) diberi 2-4 tutup POC NASA dan siramkan ke bedengan sepanjang + 5 – 10 meter.

    Campurkan GLIO 100 – 200 gr ( 1 – 2 bungkus ) dengan 50 – 100 kg pupuk kandang, biarkan 1 minggu dan sebarkan ke bedengan.Bedengan ditutup mulsa plastik dan dilubangi, jarak tanam 60 cm x 70 cm pola zig zag ( biarkan + 1 – 2 minggu ).



2. Benih

    Kebutuhan per 1000 m2 1 – 1,25 sachet Natural CK -10 atau CK-11 dan Natural CS-20, CB-30.

    Biji direndam dengan POC NASA dosis 0,5 – 1 tutup / liter air hangat kemudian diperam semalam.



C. FASE PERSEMAIAN ( 0-30 HARI)

1. Persiapan Persemaian

    Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan atap plastik atau rumbia.Media tumbuh dari campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos yang telah disaring, perbandingan 3 : 1. Pupuk kandang sebelum dipakai dicampur dengan GLIO 100 gr dalam 25-50 kg pupuk kandang dan didiamkan selama + 1 minggu. Media dimasukkan polibag bibit ukuran 4 x 6 cm atau contong daun pisang.



2. Penyemaian

    Biji cabai diletakkan satu per satu tiap polibag, lalu ditutup selapis tanah + pupuk kandang matang yang telah disaring.

    Semprot POC NASA dosis 1-2 ttp/tangki umur 10, 17 HSS.Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk menjaga kelembaban.



3. Pengamatan Hama dan Penyakit

a. Penyakit

    Rebah semai (dumping off), gejalanya tanaman terkulai karena batang busuk , disebabkan oleh cendawan Phytium sp. & Rhizoctonia sp. Cara pengendalian: tanaman yg terserang dibuang bersama dengan tanah, mengatur kelembaban dengan mengurangi naungan dan penyiraman, jika serangan tinggi siram GLIO 1 sendok makan (± 10 gr) per 10 liter air.

    Kelompok Virus, gejalanya pertumbuhan bibit terhambat dan warna daun mosaik atau pucat. Gejala timbul lebih jelas setelah tanaman berumur lebih dari 2 minggu. Cara mengatasi; bibit terserang dicabut dan dibakar, semprot vektor virus dengan BVR atau PESTONA.



b. H a m a

    Kutu Daun Persik (Aphid sp.), semprot dengan BVR atau PESTONA.

 Hama Thrip parvispinus, gejala serangan daun berkerut dan bercak klorosis karena cairan daun diisap, lapisan bawah daun berwarna keperak-perakan atau seperti tembaga.Serangan parah semprot dengan BVR atau PESTONA untuk mengurangi penyebaran.

  D. FASE TANAM

1. Pemilihan Bibit

    Pilih bibit seragam, sehat, kuat dan tumbuh mulus.Bibit memiliki 5-6 helai daun (umur 21 – 30 hari).

2. Cara Tanam

    Waktu tanam pagi atau sore hari , bila panas terik ditunda.Plastik polibag dilepas.Setelah penanaman selesai, tanamanlangsung disiram/disemprot POC NASA 3-4 tutup/ tangki.

3. Pengamatan Hama dan Penyakit

    Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon ), aktif malam hari untuk kopulasi, makan dan bertelur.Setiap ulat yang ditemukan dikumpulkan lalu dibunuh, serangan berat semprot dengan PESTONA.

    Ulat Grayak ( Spodoptera litura dan S. exigua ),menyiangi rumput di sekitar tanaman yang digunakan untuk persembunyian. Semprot dengan BVR atau PESTONA.

    Penyakit Layu, disebabkan beberapa jamur antara lain Fusarium, Phytium dan Rhizoctonia. Tanaman layu dimusnahkan dan untuk mengurangi penyebaran, sebarkan GLIO.

    Penyakit Bercak Daun, Cercospora capsici. Jamur ini menyerang pada musim hujan diawali pada daun tua bagian bawah.

    Lalat Buah (Dacus dorsalis), Gejala serangan buah yang telah berisi belatung akan menjadi keropos karena isinya dimakan, buah sering gugur muda atau berubah bentuknya.

E. FASE PENGELOLAAN TANAMAN (7-70 HST)

    Pemupukan lewat pengocoran dilakukan seminggu sekali tiap lubang. Pupuk kocoran merupakan perbandingan campuran pupuk makro Urea : SP 36 : KCl : NASA = (250 : 250 : 250) gr dalam 50 liter ( 1 tong kecil) larutan. Diberikan umur 1 – 4 minggu dosis 250 cc/lubang, sedang umur 5-12 minggu dengan perbandingan pupuk makro Urea : TSP : KCl : NASA = (500 : 250 : 250) gr dalam 50 liter air, dengan dosis 500 cc/lubang.

Komentar